A. Peralatan Pembuatan Media Tanam:
1. Peralatan Ukur
a. Timbangan Analis Digital (00,0000 mg)
- Menimbang bahan dengan kebutuhan < 0,000 mg.
Cara kerja:
1. Timbangan dihubungkan dengan listrik
2. Ditekan tombol on
3. Ditekan tombol pengatur nol agar timbangan dalam posisi nol, dan alat jangan digeser agar keadaan tetap stabil.
4. Dimasukkan bahan yang akan ditimbang pada kotak timbangan dan ditutup kembali
5. Ditunggu beberapa saat agar hasil timbangan stabil dan dicatat hasil yang didapat.
6. Bila sudah selesai digunakan, ditekan tombol 0ff atau dimatikan
b. Timbangan Presisi Digital (0000,00 mg)
- Menimbang bahan dengan kebutuhan >0,00 mg.
Cara Kerja:
1. Timbangan dihubungkan dengan listrik
2. Ditekan tombol on
3. Ditekan tombol pengatur nol agar timbangan dalam posisi nol
4. Diletakkan bahan yang akan ditimbang pada timbangn
5. Ditunggu beberapa saat agar hasil timbangan stabil dan dicatat hasil yang didapat.
6. Bila sudah selesai digunakan, ditekan tombol 0ff atau dimatikan.
c. pH Meter Digital
- Mengukur derajat keasaman media yang disarankan.
Cara Kerja:
1. Alat dihubungkan dengan listrik
2. Ditekan tombol on
3. Ditekan tombol gaya untuk memilih pH
4. Ditekan tombol setup dua kali, kemudian ditekan tombol enter untuk bersihkan standardisasi yang ada
5. Ditekan tombol STD untuk memulai kalibrasi yang baru.
6. Dipindahkan electroda dari botol penyimpanan, dibilas dengan air suling.
7. Emerse adalah electroda penyangga dengan pH 4, dengan warna merah muda. Diaduk solusi secara penuh memenuhi electroda dengan penyangga
8. Ditekan tombol STD lagi. Setelah pembacaan stabil, meter akan kembali ke Layar ukuran. Ditekanlah tombol STD lagi untuk mengkalibrasi dengan larutan penyangga kedua
9. Dipindahkan solution dari penyangga pH 4 dan dibilas electrode
10. Emerse electroda dalam penyangga pH 10 dan putaran angin. Ditekan tombol STD lagi untuk mengkalibrasi dengan penyangga. Meter akan tampil calibration slope dan kembali ke Layar ukuran.
11. Sekarang meter harus dikalibrasi dan siap untuk digunakan untuk mengukur pH dengan segala solution.
d. Hot Plate dan Magnetic Stirrer
(1) Hot Plate – Homogenasi media (melarutkan agar-agar didalam media).
Cara Kerja:
1. Alat dihubungkan dengan lisrik
2. Ditaru tempat yang tahan panas (mis. gelas piala) pada hot plate
3. Diatur suhu dengan memutar alat pengatur suhu dan untuk mengaduk dengan mengatur putaran stir yang didalam wadahnya dimasukan magnetik stirrer
4. Setelah selesai, pengatur suhu dan stir diposisikan dalam kondisi off dan alat dimatikan
(2) Magnetic Stirrer – Mengaduk dan melarutkan bahan-bahan pembuat media non agar-agar
Cara Kerja:
1. Dimasukan magnetic stirrer dalam wadah yang didalamnya terdapat larutan yang akan diaduk atau dilarutkan yang sedang dipanaskan(mis.di hot plate).
2. Magnetic stirrer akan berputar secara otomatis
3. Dikeluarkan magnetic stirrer dari wadah apabila sudah teraduk atau larut.
2. Peralatan Gelas
a. Botol Erlenmeyer 2-4 liter
- Wadah untuk menampung campuran bahan pembuat media dan pada saat homo genasi media.
b. Labu Ukur
- Sebagai alat untuk mengukur larutan atau bahan yang kita inginkan.
c. Pipet serological
- Sebagai alat untuk mengambil bahan kimia yang kita inginkan dengan kapasitas tertentu, bentuknya panjang dengan lubang yang kecil seperti pipet biasa dan ukurannya sangat panjang melebihi pipet biasa atau pipet transfer dan dengan adanya pegangan yang dapat mengatur pengambilan bahan dan biasanya lagi di gunakan untuk mengambil bahan kimia yang sifatnya keras dan tajam yang ada di dalam lemari asam.
d. Pipet transfer
- Sebagai alat untuk mengambil bahan-bahan kimia yang tidak berbau tajam dan keras, bentuknya pendek tidak seperti pipet serological, biasanya mengambil bahn kimia dengan kapasitas atau ukuran yang sedikit
e. Corong
- Untuk memasukan larutan kedalam tabung atau tempat dengan lubang mulut yang kecil
3. Bahan-Bahan Pendukung
a. Aluminium Foil
- Bahan untuk menutup botol kultur saat sterilisasi dan botol erlenmeyer pada saat homogenasi.
b. Plastik Tahan Autoclave (alternative pengganti aluminium foil)
- Alternative pengganti aluminium foil
c. Beaker Plastik 1 liter dan 100 ml
- Wadah untuk distribusi media kedalam masing-masing gelas kultur.
B. Peralatan Sterilisasi
1. Autoclave: Autoclave manual dan Autoclave digital
- Untuk sterilisasi alat-alat penanaman dan media yang digunakan dalam kultur jaringan atau praktikum yang membutuhkan alat dalam keadaan steril, seperti pinset, gunting, petri dish, dll
Cara Kerja:
Autoclave manual
Cara kerja :
1. Diisi panci luar dengan air, kalau dapat dengan aquadest untuk menghindarkan pengendapan Ca yang biasa terdapat pada air ledeng, sebanyak 1 liter untuk autoclave kecil dan 1,5 liter untuk auntoclave besar atau secukupnya.
2. Botol-botol media yang akan disterilkan, dimasukkan ke dalam panci dalam. Disusun botol-botol tersebut hingga mencapai permukaan panci.
3. Ditutup dengan erat, dipastikan penutup tertutup dengan rapat.
4. Dibiarkan katup pengeluaran uap dalam keadaan terbuka.
5. Autoclave dihubungkan ke saluran listrik.
6. Dinyalakan dan dibiarkan sampai panas, kemudian ditutup katup pengeluaran uap.
7. Suhu yang digunakan adalah 121 oC dengan tekanan 17,5 – 18 psi.
8. Selama sterilisasi jangan meninggalkan Autoclave dan mengerjakan hal yang lain di ruang lain,karena tekanan dapat meningkat sampai melewati batas. Keadaan ini berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan alat..
9. Dibiarkan autoclave beberapa saat, bila sudah selesai, dimatikan.
10. Uap dikeluarkan sedikit-sedikit dengan mengatur katup pengeluaran uap.
11. Setelah tekanan turun sampai 0, dibuka penutup autoclave secara perlahan, dan dikeluarkan alat-alat yang sudah steril tersebut.
Autoclave digital
Cara kerja :
1. Diisi panci luar dengan air, kalau dapat dengan aquadest untuk menghindarkan pengendapan Ca yang biasa terdapat pada air ledeng, sebanyak 1 liter untuk autoclave kecil dan 1,5 liter untuk auntoclave besar atau secukupnya.
2. Botol-botol media yang akan disterilkan, dimasukkan ke dalam panci dalam. Disusun botol-botol tersebut hingga mencapai permukaan panci.
3. Ditutup dengan erat, dipastikan penutup tertutup dengan rapat.
4. Diperiksa bagian exhaust, posisi dalam keadaan tertutup.
5. Autoclave dihubungkan ke saluran listrik.
6. Disetel waktu, suhu, dan tekanannya : 15 menit, 121oC, dan tekanan 1 atm.
7. Dibiarkan autoclave beberapa saat, bila sudah selesai ada tanda bunyi. Secara otomatis autoclave akan mati.
8. Uap dikeluarkan sedikit-sedikit dengan mengatur katup pengeluaran uap / exhaust.
9. Setelah tekanan turun sampai 0, dibuka penutup autoclave secara perlahan, dan dikeluarkan alat-alat yang sudah steril tersebut.
2. Oven
- Untuk mensterilisasi alat-alat yang digunakan pada praktikum kultur jaringan atau praktikum yang membutuhkan alat yang steril, tidak digunakan untuk sterilisasi media.
Cara Kerja:
1. Dimasukkan alat-alat yang akan di sterilisasi.
2. Disambungkan oven dengan listrik.
3. Disetel waktu dan suhunya : selama 4 jam dan suhu 160oC.
4. Dibiarkan baberapa saat sesuai dengan waktu yang ditentukan.
5. Bila sudah selesai oven pun dapat di buka dan dikeluarkan alat-alat yang sudah disterilkan.
C. Peralatan Tanam:
1. Pinset (forceps) lurus (straight):
- Mangambil dan memegang obyek tanaman
2. Pinset (forceps) bengkok (curfed):
- Membuka, menutup dan meletekan penutup botol
3. Scalpel (gagang dan mata pisau):
- Memotong obyek tanaman secara horizontal
4. Gunting:
- Memotong obyek tanaman secara vertikal
5. Spatula (sendok):
- Mengambil dan meletakan obyek tanaman asal biji/PLB
6. Api Bunsen:
- Sterilisasi peralatan tanam sebelum penanaman, bahan baker api bunsen berasal dari spirtus
7. Alkohol 98%:
- Steririlasi peralatan tanam pra api bunsen (hanya untuk peredaman alat).
8. Alkohol 70%:
- Sterilisasi tangan, tempat penanaman dan segala peralatan/ bahan yang masuk kedalam bentuk penanaman
9. Petridish:
- Tempat untuk melakukan aktifitas pemotongan dan pemilihan obyek tanam untuk tujuan tertentu.
10. Aluminium Foil:
a. Penutup botol media penanaman
b. Membungkus kertas bahan untuk aktifitas
11. Laminar Air Flow Cabinet:
Tempat Untuk Aktifitas Penanaman (inisial dan Pemilihan) dalam kondisi steril dari patogen. Lebih dikenal dengan sebutan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) = Kabin dengan Udara Mengalir. Udara yang mengalir ini adalah udara yang steril dari patogen, karena melalui beberapa filter/penyaring udara:
Cara Kerja:
1. Dinyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit sebelum laminar air flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badan dan mata.
2. Disiapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70 %.
3. Dijalankan air flow nya dengan menghidupkan blower.
4. Dinyalakan lampu.
5. Siap untuk dipakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar