Minggu, 22 Mei 2011

sesuatu yang engga bisa ku hindari adalah masa lalu...
masa lalu yang sekarang membuat aq seperti sekarang ini.

meminta tiba-tiba langit cerah saat hujan deras mungkin terlalu mustahil..
inilah seperti yang terjadi ada diriku saat ini.
Entah mengapa aq belum rela menerima semua ini.
melihat kau dengannya dari kejauhan adalah menyiksa qu.

entah apa yang saat ini aq inginkan,, tpi ingin sekali ku hentikan waktu ini.
ku kembal ke masa lalu,, dan ku biarkan engkau dan aq tidak dipertemukan.
aq ingin km disini.
tetap mencintaiku...

rasa sakit dalam hati ni, entah engg bisa merubah perasaan ini.
sungguh hanya km yg ada di otak ini..
aq engg tau sampai kapan? tpi sungguh ini menyiksa qu.

tak ada yang tahu apa yang akan terjadi nanti,, tpi aq berharap Allah akan mempertemukan qt lagi. Amin...

Jumat, 08 April 2011

mungkin tangis dan sedih ini sudah terhentiii...
tpi entah luka ini msh terus aja susah disembuhkan.
mungkin saat ini adalah saat yang sulit bagi ku..
saat dimana aku harus bisa menerima ini dan memaafkan yang telah terjadi.

mungkin menulis kata "maaf" atau mengtakannya bgtu mudah..
tpi entah mengapa itu bgtu sulit bagiku...

Ya Allah,,, berilah aq petunjukMu...
ikhlaskan dia dan berikan seseorang yng lebih baik.

knpa sedih ini kembali mnyertaiku...
setelah 2 hari aq menerima ini..

apakah karna saat ini ake berada dalam keadaan yang sulit..
dimana orang yang selalu ada dihatiku,
kini menghilang...
dan aku engga tau kapan dan siapa yang akan mengganti orang itu...

Rabu, 30 Maret 2011

curhat qu...

seakan tak bisa berhenti mengalir...
air mata ini terus aja berlalu dari mata ini,
entah mengapa hati terasa begitu sakit,
entah mengapa begitu sakit...

sungguh engga da yang bisa memungkiri betapa sakitnya patah hati...
orang yang selama ini selalu dicintainya dan dirindukannya...
seseorang satu2nya yang selalu mngisi hatinya..
bahkan dia selalu menjaga hatinya itu..
sekarang bersama orang lain..

entah dosa apa yang diperbuat dia melakukan itu..
tnpa maaf, tanpa permisi..
tanpa ucapan apapun..
dia begitu ja hilang..

mungkin dia terlalu bahagia,, hingga tida menyadari ada seseorang yang menangis dengan kelakuannya...
ini tidak dilebihkan,,
tpi ini pertama kalinya qu merasakan sakit seperti ini...

Ingin rasanya qu bertemu dengannya,,
mengatakan derita qu ini...
tpi mngkin itu sesuatu yang tak mngkin...
dan tak adak mngkin...

Ya Allah,,,
kenapa seperti ini?
apakah ini yang jawaban hatiqu...
apakah ini pemberhentian paksa cintaku...

Ya Allah,,,
apa ini,, kenapa terus sja bertubi-tubi...
Ya Allah,, kuatkan aq.. aq mhon beri aq kesabaran...
terasa tanpa tenaga tangan ini.. tapi entah mengapa mata ini siap memuntahkan gelombang pasangnya...

selamat berbahagia..
aq akan menerima semua apapun yang terjadi dengan besar hati..
karna aq tahu ALLAH akan selalu memberi yang terbaik..
mngkin hari ini aq mengangis,, insyaallah aq akan kembali tersenyum...

Minggu, 20 Maret 2011

Bahaya Radiasi Nuklir Bagi Kesehatan

Gempa berkuatan 9 Skala Richter mengguncang Jepang, Jumat pekan lalu. Tak hanya memicu tsunami yang menewaskan ribuan orang, gempa juga memunculkan ancaman bencana nuklir dengan tingkat radiasi sangat tinggi.

Ancaman itu datang dari empat reaktor nuklir di instalasi Dai-ichi, Prefektur Fukushima. "Tingkat radiasi sangat tinggi, dan berpotensi merusak kesehatan manusia," kata Perdana Menteri Jepang Naoto Kan, seperti dikutip Associated Press.



Sebelumnya PBB juga mengatakan, sejauh ini langkah Pemerintah Jepang untuk meminimalkan dampak radiasi sudah tepat, antara lain mengevakuasi penduduk yang berjarak 20 km dari fasilitas nuklir dan meminta orang yang tinggal dalam radius 30 km untuk tidak keluar rumah.

Sejauh ini belum ada indikasi mengenai keamanan pangan yang diimpor dari Jepang, termasuk produk pangan yang dipanen di area yang terpapar, tapi hasil bumi dan ternak di area tersebut harus terlindungi.

Berikut adalah rekomendasi yang dikeluarkan WHO:

- Radionuklida utama yang dikeluarkan dari PLTN adalah radioaktif cesium dan radioaktif iodine. "Publik mungkin terpapar langsung dari radionuklida dari udara atau makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh material tersebut," jelas WHO.

- Jika radiokatif iodine terhirup atau tertelan, akan mengendap di kelenjar tiroid dan meningkatkan risiko kanker tiroid. Risiko tersebut bisa ditekan dengan mengonsumsi pil potasium iodine yang akan mencegah pengendapan material radioaktif.

"Pil ini harus diberikan sebelum atau segera setelah paparan radiasi. Langkah ini bisa mengurangi risiko kanker dalam jangka panjang," katanya. Pemberian tablet potasium iodine ini diatur oleh pejabat yang berwenang.

- Jika level radiasi terlalu tinggi, hal itu bisa menyebabkan kulit memerah, rambut rontok, terbakar serta sindrom radiasi akut. Pekerja dan petugas penyelamat PLTN mungkin kelompok yang paling terpapar dibanding populasi umum.

- Paparan radiasi bisa meningkatkan risiko kanker. Korban yang selamat dari bom atom di Hiroshima tahun 1945 diketahui menderita leukimia beberapa tahun pasca paparan radisi dan sebagian lainnya baru terkena kanker 10 tahun pasca peristiwa.

- Risiko kanker tiroid pada orang yang terpapar radiasi lebih tinggi pada kelompok anak-anak dan remaja.

- Membatasi konsumsi sayuran dan produk susu yang dihasilkan di area yang dekat fasilitas nuklir bisa mengurangi paparan radiasi.

- Bila setelah terpapar radiasi Anda harus masuk ke ruangan, lepas seluruh pakaian untuk mencegah kontaminasi di rumah. Lepaskan pakaian dan sepatu lalu simpan dalam tas plastik kemudian jauhkan dari rumah tinggal, anak-anak dan hewan.

- Mandilah dengan air hangat, air dan sabun. Laporkan pada pejabat berwenang pakaian dan barang pribadi lain yang mungkin terkontaminasi.

- Jika Anda diminta berada di dalam rumah, tinggalah di ruangan yang paling aman, yaitu tidak berpintu atau berjendela. Sistem ventilasi, seperti sistem pendingin atau pemanas harus dimatikan.

- Makanan mungkin terkontaminasi oleh material radioaktif. "Permukaan buah, sayuran, atau pakan ternak bisa terkena radiasi yang berasal dari udara atau air hujan".

- Dalam jangka panjang, radioaktif juga bisa terbentuk dalam makanan yang berasal dari tanah, sungai atau air laut.

- Radioaktif tidak bisa mengontaminasi makanan yang dikemas dengan baik, misalnya dibungkus plastik atau timah.

- Untuk langkah awal pencegahan, sayuran dan daging ternak sebaiknya ditutup dengan plastik atau terpal. Pindahkan ternak ke dalam kandang.

- Hindari mengonsumsi produk susu atau sayuran lokal dari area yang dekat pusat radiasi, hindari menyembelih ternak, memancing atau mengambil jamur dan makanan lain dari hutan sekitar.

Salah satu ahli radiasi, Jacqueline Williams, seorang profesor di Department of Radiation Oncology di University of Rochester, New York, mengatakan bahwa radiasi tingkat tinggi dapat mematikan, karena radiasi dapat mengganggu sel-sel dalam tubuh dan menyebabkan kematian. Paparan zat radiaktif tingkat tinggi itu dapat memicu sejumlah gangguan kesehatan seperti rambut rontok, matinya sel syaraf, kejang dan kematian mendadak, gangguan peredaran darah, penyakit jantung, serta kerusakan sistem reproduksi.

Biasanya, radiasi yang terlepaskan memiliki dua komponen besar, yaitu radioaktif iodine dan cesium. Iodine-131 adalah salah satu jenis material radioaktif yang berbahaya, menghirup atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi radioaktif iodine dapat menyebabkan kanker tiroid. Makanan (khususnya produk susu) dapat terkontaminasi dengan debu radioaktif yang mengendap pada tanaman, bahkan pada rumput yang dimakan oleh sapi atau binatang lainnya. Sedangkan radioaktif cesium-137 dapat menyebabkan bahaya dalam jangka panjang dan merupakan ancaman besar bagi kesehatan manusia, termasuk masalah kanker dan paru-paru.

Mengantisipasi ancaman radiasi akibat bocornya reaktor nuklir PLTN di Fukushima Jumat pekan lalu (11/3), pihak otoritas Jepang telah meminta sekitar 180 ribu warga menjauh minimal radius 20 kilometer dari pusat reaktor. Sedikitnya 140 ribu warga yang bermukim di dekat zona aman juga diminta tidak keluar rumah dan menutup semua ventilasi rumah.
Penanganan lebih lanjut dilakukan para pihak otoritas Jepang dengan mendistribusikan pil potassium iodide, yaitu suatu senyawa sederhana biasanya ditambahkan ke dalam garam untuk mencegah gondok dan keterbelakangan mental. Pil ini dapat menetralkan pengaruh iodine dengan cara mencegah kelenjar tiroid (kelenjar endokrin besar yang terletak di dekat pangkal leher, berfungsi untuk memproduksi hormon yang membantu mengontrol pertumbuhan dan metabolisme) menyerap iodine.


Menurut Dr. David J. Brenner, direktur Center for Radiological Research di Columbia University, iodine bisa masuk ke dalam tubuh manusia lewat berbagai cara, yakni udara atau makanan yang terpapar radiasi. Karena itu ia berpendapat pil potassium iodide kurang efektif mencegah kanker tiroid akibat radiasi nuklir. Brenner pun berkata bahwa sebaiknya pemerintah melarang masyarakat minum susu sapi atau makan buah yang tumbuh dari tanah yang terkena radiasi.[] (JRA)

http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/read/2011/03/16/15031212/bahaya-radiasi-nuklir-bagi-kesehatan
http://health.kompas.com/read/2011/03/18/07144851/WHO.Keluarkan.Panduan.Bahaya.Radiasi.Nuklir
http://kosmo.vivanews.com/news/read/209599-bahaya-radiasi-nuklir-bagi-kesehatan

Selasa, 08 Maret 2011

Lima Alasan Jangan Musuhi Kopi

VIVAnews - Bagi pencinta kopi, minuman ini adalah pendongkrak energi. Tak mengherankan jika mereka bisa minum lebih dari satu cangkir kopi sehari.


Jika Anda mengetahui cara minum kopi yang baik dan bisa mengendalikan asupan kopi setiap harinya, minuman ini memang bisa memberikan dampak positif bagi tubuh. Antara lain:

1. Melindungi jantung.

Peminum kopi yang mengonsumsi 1-2 cangkir kopi hitam per hari memiliki risiko terkena stroke lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Hal ini disebabkan oleh adanya antioksidan yang terkandung dalam kopi.

Kopi memiliki antioksidan lebih banyak dibandingkan blueberry. Antioksidan yang terkandung di dalamnya membantu menahan efek buruk dari peradangan pada arteri. Sesaat setelah meminumnya, kopi meningkatkan tekanan pada darah dan denyut jantung. Namun setelah beberapa lama, kopi justru menurunkan tekanan darah, karena antioksidan pada kopi mengaktifkan asam nitrat pada tubuh sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah.

2. Mencegah diebetes

Antioksidan kopi, khususnya asam klorogenat dan guinides, memainkan peranan untuk meningkatkan sel tubuh terhadap insulin yang membantu mengatur gula darah. Faktanya, orang yang minum kopi setiap harinya memiliki risiko lebih rendah terkena 2 tipe diabetes, menurut beberapa penelitian.

3. Menjaga kesehatan hati

Kopi juga bisa meminimalkan risiko munculnya sirosis dan penyakit hati lainnya. Satu analisa dari sembilan penelitian menemukan bahwa kopi bisa menurunkan risiko kanker hari sebanyak 43%. Hal ini karena peran antioksidan dan kafein di dalamnya.

4. Meningkatkan kekuatan otak

Minum kopi secara teratur juga dapat membantu mengurangi risiko demensia dan Alzheimer, sama halnya seperti Parkinson. Antioksidan yang terkandung di dalam kopi menangkal kerusakan sel otak dan membantu jaringan saraf untuk bekerja lebih maksimal sehingga otak bekerja lebih baik.

5. Membantu menghilangkan sakit kepala

Penelitian membuktikan, 200 miligram kafein dapat membantu menghilangkan sakit kepala, termasuk migrain. Walaupun begitu belum ada penelitian yang membuktikan bagaimana cara kafein menghilangkan sakit kepala, namun para peneliti meyakini bahwa kafein meningkatkan aktivitas sel otak yang mengakibatkan pembuluh darah di sekitarnya menegang.

"Penegangan pembuluh darah ini membantu menghilangkan tekanan yang mengakibatkan rasa sakit," ujar Robert Shapiro, M.D., Ph.D., profesor saraf dan Director the Headache Clinic dari Universitas Vermont Medical School, seperti dikutip oleh laman Yahoo! Shine.

Namun, di balik kenikmatannya, kopi menyimpan efek negatif bagi mereka yang tidak mengetahui cara minum kopi yang baik. Minum kopi berlebihan bisa menimbulkan dampak buruk, antara lain, meningkatnya kadar kolesterol jahat dan trigliserida yang akan membuat darah lebih pekat.

Selain itu, kopi akan sangat berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi, karena kafein dapat meningkatkan tekanan darah secara tiba-tiba. Bagi wanita hamil, kopi dapat meningkatkan risiko kematian pada bayi. Kopi pun mengakibatkan tulang keropos. Bagi penderita maag, kopi adalah musuh besar yang harus dihindari karena kafein meningkatkan produksi asam lambung. Kopi pun membuat gelisah, insomnia, dan tremor (tangan bergetar).

Untuk dapat menghindari efek negatif pada kopi, pilih racikan kopi tanpa tambahan gula dan susu, serta mengurangi dosis kopi yang Anda minum setiap harinya. Selain itu, pilih juga jenis kopi yang tanpa kafein. Dan agar 'racun' dalam kopi bisa diminimalisasi, jangan lupa untuk selalu konsumsi 2 gelas air putih untuk setiap satu cangkir kopi yang Anda minum.

http://id.news.yahoo.com/viva/20110307/img/pls-1299485100-2011-0-viva-8a2e8d7aebef0.html

Minggu, 27 Februari 2011

Bank Jaringan

Bank jaringan adalah suatu organisasi/usaha amal, yang bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, menyediakan, mengawetkan, menyimpan, mensterilkan serta mendistribusikan jaringan biologi guna keperluan klinik. Jaringan biologi tersebut berasal dari jaringan yang didermakan oleh donor yang bebas dari berbagai kuman dan virus seperti HIV, Hepatitis B/C, Tuberculoses/TBC, Syphilis, dll., dan diproses sebagai bahan biomaterial alami dan disterilkan dengan radiasi sinar gamma / partikel elektron, sehingga dapat digunakan dengan aman. Jaringan biologi ini bisa tahan pada kondisi penyimpanan suhu dingin/kamar selama beberapa tahun. Dinamakan Bank jaringan karena jaringan selalu tersedia kalau diperlukan. Bank jaringan bertanggung jawab atas keamanan jaringan tersebut sampai kepada pemakai.



Kegunaan Bank Jaringan
1. Menyediakan jaringan pengganti yang selalu tersedia dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan pasien terutama dibidang bedah tulang (ortopedi), bedah mulut, bedah rekonstruksi, bedah mata dan bedah plastik
2. Meningkatkan kualitas kesehatan dan kualitas hidup manusia
3. Mengurangi morbiditas akibat pemakaian jaringan sendiri (autograft)
4. Menghindarkan pasien dari ketidaknormalan struktur tubuh akibat kelainan bawaan atau akibat pengambilan jaringan autograft untuk pengganti jaringan dibagian tubuh lainnya
5. Menurunkan waktu perawatan sehingga dapat menurunkan biaya rumah sakit

Kemudahan Yang Diberikan Bank Jaringan adalah Pemanenan, pemrosesan, penyimpanan dan pendistribusian jaringan dapat dilakukan sewaktu-waktu, dan Dengan peralatan yang tersedia di Bank Jaringan, jaringan biologi tersebut dapat disimpan dalam keadaan beku atau telah diproses selama beberapa tahun

Cara Mengawetkan Jaringan Biologi: Proses Liofilisasi atau disebut juga proses pengeringan sublimasi yaitu suatu proses pengeringan pada suhu beku (-100C sampai -400C), sehingga jaringan yang dikeringkan tidak mengalami perubahan struktur baik kimia atau fisika dan Pembekuan pada suhu -800C hingga -1400C , dilakukan untuk mengawetkan jaringan segar

Sumber jaringan didapatkan dari donor yang masih hidup dan dapat juga diambil dari jaringan donor yang telah meninggal dengan ketentuan syarat dan proteksi (perlindungan) terhadap pendonor.

Di Indonesia pemakaian jaringan untuk implantasi diijinkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1981 Tentang Bedah Mayat klinis dan Bedah Mayat Anatomis Serta Transplantasi Alat atau Jaringan Tubuh Manusia.

PENGERTIAN BANK JARINGAN

Bank jaringan adalah merupakan suatu organisasi badan amal yang bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, menyediakan, mengawetkan, menyimpan, mensterilkan serta mendistribusikan jaringan biologi guna keperluan klinik. (1,4,5)

Kegunaan dari Bank Jaringan :

§ Menyediakan jaringan pengganti yang selalu tersedia dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan pasien terutama dibidang bedah tulang, bedah mulut, bedah rekonstruksi, bedah mata dan bedah plastik

§ Meningkatkan kualitas kesehatan dan kualitas hidup manusia

§ Mengurangi morbiditas akibat pemakaian jaringan sendiri (autograft)

§ Menghindarkan pasien dari ketidaknormalan struktur tubuh akibat kelainan bawaan atau pengambilan jaringan autograft untuk pengganti jaringan dibagian tubuh lainnya

§ Menurunkan waktu perawatan sehingga dapat menurunkan biaya Rumah Sakit

JARINGAN MANUSIA

Jaringan manusia adalah merupakan kumpulan fungsional dari sel – sel tubuh. Jaringan yang diambil harus bebas dari kuman dan virus seperti HIV, Hepatitis B/C, TBC, Syphilis, dll. Diproses sebagai bahan biomaterial alami dan disterilkan dengan menggunakan radiasi sinar gamma/partikel elektron sehingga dapat digunakan dengan aman. Jaringan ini bisa tahan pada kondisi penyimpanan suhu dingin/kamar selama beberapa tahun.

Yang merupakan jaringan manusia adalah :

§ Tulang

§ Kulit, kuku, rambut

§ Katup jantung

§ Kornea

§ Tendon

§ Arteri dan Vena

§ Duramater

§ Jaringan Fetus (amnion)

Kegunaan dari jaringan yang diambil :

§ Diagnostik

Biasanya digunakan untuk mengetahui suatu jaringan itu bersifat ganas atau tidak

§ Forensik

Untuk mengetahuai penyebab kematian, seperti pada bidang toksikologi forensik yang menentukan adanya keracunan pada tubuh manusia

§ Terapi

Pada transplantasi yang dilakukan : contohnya pada operasi orthopedi yang menggunakan fragmen-fragmen tulang, pada skin graft yang digunakan pada korban luka bakar, atau sebagai pengganti jaringan nekrotik pada penderita diabetes.

§ Penelitian

Sebagai dasar penelitian epidemiologi dan klinik contohnya mencari hubungan antara suatu penyakit dengan penyebabnya

§ Produksi bahan – bahan non-medis

Produksi kosmetik, tetapi hal ini sudah dilarang penggunaanya oleh karena dapat menyebabkan penularan penyakit.

SUMBER DAN PENGAMBILAN JARINGAN

Pengambilan jaringan tubuh manusia memerlukan informasi dan keterangan tanpa paksaan kecuali pada proses pengambilan jaringan yang diminta oleh hakim pada kasus yuridisial atau kasus kriminal. Pemberian keterangan pengambilan jaringan harus sesuai dengan prosedur dengan membentuk inform consent (surat persetujuan baik lisan ataupun tulisan, disaksikan oleh saksi ataupun tidak).

Sumber yang paling sering diambil adalah jaringan tubuh pada proses diagnosis atau terapi, dapat berupa jaringan yang berlebihan diambil pada proses pembedahan (Residu Operasi).

Jaringan biasanya diambil melalui institusi kesehatan atau laboratorium analisa kedokteran.

Sumber Jaringan berasal dari :

1. Donor yang masih hidup

Pada donor yang masih hidup dan sehat jaringan yang dapat diambil berupa kulit, kuku, rambut dan sebagainya. Dan pengambilan jaringan pada pendonor harus diberikan informasi yang lengap terlebih dahulu, antara lain :

* Perencanaan pengambilan organ

* Berapa lama jaringan dapat disimpan

* Mengetahui kegunaan jaringan yang akan diambil

2. Donor yang telah meninggal

Pengambilan pada donor yang telah meninggal dunia biasanya atas persetujuan hakim pada kasus yuridiksional. Pengambilan jaringan harus dilakukan oleh seorang dokter dengan meminta persetujuan terlebih dahulu untuk pengambilan jaringan yang digunakan untuk pendonoran kepada keluarga yang telah meninggal tersebut. (5)

3. Kasus spesial

* Jaringan fetus yang diambil setelah aborsi

Pada pengambilan jaringan fetus tidak selalu harus pada kasus aborsi namun dapat dilakukan dengan meminta persetujuan pada ibu dan pasangannya dan harus diberikan informasi dan tujuan pengambilan jaringan tersebut.

* Plasenta dan umbilical chord yag diambil pada saat lahir

Pengambilan dilakukan dengan meminta persetujuan pada ibu dan pasangannya dan harus diberikan informasi dan tujuan pengambilan jaringan.

* Residual operasi

Pengambilan jaringan sewaktu operasi adalah bebas tidak diatur dalam perundang – undangan akan tetapi informasi dan permintaan surat persetujuan dari pendonor tetap harus dilakukan.

PERSYARATAN PENGAMBILAN JARINGAN

1. Jaringan dapat diambil dari donor yang masih hidup atau pada donor yang telah meninggal paling lama 24 jam setelah meninggal kalau jenazah disimpan pada suhu kamar

2. Pendonor berusia 12 – 65 tahun

3. Donor harus sehat dan bebas dari penyakit menular yang dapat ditularkan dari donor ke resipien (penerima)

4. Umur. Kriteria umur donor jaringan bergantung kepada jaringan yang akan dipanen, umumnya sebagai berikut :

* Tulang : 12 – 65 tahun

* Tulang Osteochondral : 12 – 45 tahun

* Jaringan lunak : 12 – 45 tahun

* Kulit : 12 – 65 tahun

5. Pemeriksaan darah

Pada pemeriksaan darah donor tidak mengidap :

* penyakit menular yang disebabkan oleh karena kuman atau virus

* penyakit autoimun, penyakit sistemik

* donor tidak kecanduan obat yang disuntikkan.

* Tentukan tipe golongan darah dan rhesus

Pada donor hidup pemeriksaan darah dilakukan kembali setelah 6 bulan. (1,3,5)

TAHAP PROSES TERHADAP JARINGAN

Tahap proses jaringan ini bertujuan untuk penyimpanan dan pengawetan pada bank jaringan. Antara lain dilakukan :

§ Teknologi sterilisasi radiasi

Radiasi dengan mengunakan sinar atau partikel yang dipancarkan dari zat radioaktif. Radiasi sinar gamma atau partikel elektron dapat digunakkan untuk mensterilkan jaringan yang telah diawetkan maupun jaringan yang masih segar, untuk jaringan yang dikeringkan dilakukan secara liofolisasi, sterillisasi radiasi dilakukan pada temperatur kamar (proses dingin) dan tidak mengubah struktur jaringan, tidak meninggalkan residu dan sangat efektif untuk membunuh mikroba dan virus sampai batas tertentu. Sterillisasi jaringan beku dilakukan pada suhu -40oC. Sterilisasi dengan sinar gamma dari Co-60 dengan dosis minium 25 kGy. Teknologi ini sangat aman untuk diaplikasikan pada jaringan biologi.

§ Pemeriksaan mikrobiologi

Swab Test dilakukan pada semua jaringan yang telah dipanen. Sebelum hasil Swab Test diperoleh, jaringan dikarantina pada suhu -400oC. Jika hasil Swab Test positif mengandung mikroba maka jaringan tersebut tidak diproses lebih lanjut akan tetapi masih dapat digunakan untuk penelitian.

§ Pemprosesan

Pemprosesan dilakukan secara aseptik didalam ruangan khusus yang tidak akan terkontaminasi oleh mikroba lingkungan. Pemrosesan digunakan untuk demineralisasi dan menghilangkan lemak serta mengurangi kontaminasi mikroba pada batas tertentu. Untuk mempertahankan kualitas tulang, pengeringan dilakukan dengan pengeringan suhu rendah (proses lifolisasi) yaitu pengeringan vakum pada suhu -400oC. Setelah dikemas dengan kemasan rangkap tiga lalu disterilkan dengan radiasi sinar gamma.

§ Penyimpanan jaringan yang telah diproses

Jaringan yang telah diproses dengan cara lifolisasi sampai kadar air 5 – 7 %, dapat disimpan pada suhu kamar, terhindar dari cahaya matahari langsung selama lebih dari 2 tahun. Bahan pengemas yang digunakan harus tahan radiasi dan dapat melindungi jaringan dari kontaminasi kuman selama penyimpanan.

Beberapa jaringan Biologi yang sudah diproduksi

I. Amnion liofilisasi steril (ALS - steril), kegunaan untuk :

· Pembalut luka (luka bakar, luka terbuka, luka lepra) atau luka yang kehilangan kulit, sangat baik untuk luka pada stadium 1 dan 2

· Pembalut pada bedah plastik , rekonstruksi bedah Cesar

· Pembalut pada bedah ophtalmologi dan otolaringologi

· Implantasi pada bedah mata ( Ocular Surgery ) dan bedah gigi

II. Tulang manusia (allografts) dan tulang sapi liofilisasi steril (xenografts),

Berbagai bentuk dan ukuran sesuai permintaan. Kegunaan untuk pemakaian implantasi di klinik kedokteran, misalnya pada: Bedah ortopedi, bedah maxilofacial, bedah plastik dan rekonstrusi, bedah mata, gigi dan mulut serta bedah neurologi, dll

ASPEK MEDIKOLEGAL TERHADAP DONOR DAN RESIPIENT

Pada Pendonor

§ Penghormatan pada tubuh manusia walaupun manusia tersebut telah meninggal

§ Penghormatan terhadap otonomi pendonor, dimana jaringan tubuh tidak bisa diambil bila pendonor menolak untuk mendonornya (pada masa hidupnya)

§ Proteksi terhadap orang yang lemah, yang mana tidak dapat memberikan consent (keterangan)

§ Meghargai kehidupan pribadi dan rahasia medis seseorang, yang mana merupakan hak fundamental

§ Donor berhak mengetahui informasi dari kondisi pengambilan jaringan dan penggunaan jaringan yang diambil

§ Hak untuk tidak terlibat dalam suatu diskriminasi yang tidak adil yang dapat berasal dari relevasi data yang dikumpul oleh donor , keluarga atau pihak ketiga (contoh : karyawan dan perusahaan asuransi) (4,5)

Pada Resipien

§ Menghargai otonomi dari yang bersangkutan yang mana membutuhkan informasi dari keuntungan dan kerugian dari proses tranplantasi

§ Menghargai kehidupan pribadi dan rahasia medis seseorang

§ Hak mendapat proteksi keamanan tranplantasi terutama dari transmisi penyakit menular infekif, neoplasma dan penyakit imunologis

§ Hak pasien untuk memiliki akses terapi yang adil yang ditawarkan daripada tranplantasi jaringan. Efektivitas dari hak ini tergantung kepada banyak atau sedikitnya jaringan yang tersedia.

Rabu, 09 Februari 2011

Enterobacter sakazaki pada Susu

Terkait dengan pengumuman merek susu formula berbakteri oleh Kementerian Kesehatan RI, isu ini kembali mengundang keingintahuan publik. Kabar tercemarnya sejumlah susu formula dengan bakteri E. Sakazakii tentunya meresahkan banyak orangtua.



Lalu, apa sebenarnya Enterobacter sakazakii?

Bakteri ini merupakan salah satu patogen yang pada tahun 1980 dipisahkan dari spesies Enterobacter cloacae, berdasarkan unsur genetik penyusunnya (Nazarowec-White dan Farber, 1997; Gurtler, 2005). Sebelumnya E. sakazakii dikenal dengan yellow-pigmented cloacae yang pertama kali dilaporkan oleh Pangalos (1929). E. Sakazakii dimasukkan dalam tren perkembangan patogen dunia sejak tahun 2005 dan banyak diulas oleh para peneliti dari seluruh dunia (Skovgaard, 2007). E. sakazakii menjadi perhatian karena tingkat mortalitas yang tinggi (40-80%) pada bayi yang baru lahir (0-6 bulan), terutama sekali bayi prematur atau yang memiliki imunitas lebih rendah dari rata-rata bayi-bayi lainnya (Iversen dan Forsythe, 2003).

Ekologi E. sakazakii
Sebagaimana genus Enterobacter lainnya, E. sakazakii merupakan bakteri yang berkoloni di dalam saluran pencernaan manusia dewasa (Iversen, Druggan, dan Forsythe, 2004). Spesies Enterobacter ini dapat ditemukan di produk pangan lain selain susu formula: keju, daging, sayuran, biji-bijian, kondimen dan bumbu-bumbuan (Iversen dan Forsythe, 2003; Kim et al, 2008; Fridemann, 2007).
E. sakazakii berkembangan optimal pada kisaran suhu 30-40°C. Waktu regenerasi bakteri ini terjadi setiap 40 menit jika diinkubasi pada suhu 23°C, yang tentunya akan sedikit lebih cepat pada suhu optimum pertumbuhannya.
Menurut Havelaar dan Zweitering (2004), kontaminasi satu koloni E. Sakazakii memiliki peluang hidup maksimum sebesar 6.5% untuk dapat berkembang hingga mencapai jumlah yang signifikan (1 juta sel/g produk) dalam waktu maksimal 100 jam pada suhu 18-37°C. Artinya, apabila 1 sel hidup E. sakazakii mengkontaminasi produk susu formula pada proses produksi. Hanya dalam 5 hari, produk tersebut telah menjadi sangat berbahaya bagi bayi. Angka probabilitas ini agaknya ditunjang dengan fakta hasil riset di seluruh dunia, tidak hanya yang dipublikasikan tim riset IPB, yaitu pada kisaran 20% (Iversen dan Forsythe, 2003; Kim et al, 2008).
Selain bersifat invasif, E. sakazakii juga memproduksi toksin (endotoxin) yang juga berbahaya bagi mamalia yang baru lahir dan belum memiliki sistem kekebalan yang baik (Townsend et al, 2007).

Permasalahan pada produk susu formula
Keberadaan E. sakazakii ini di produk susu formula menjadi mencuat dan menjadi medium kontaminasi yang dominan karena produk ini pada umumnya dikenal sebagai produk yang aman untuk langsung dikonsumsi bayi tanpa memerlukan pemrosesan lebih lanjut. Asumsi-asumsi inilah yang sebenarnya harus ditilik kembali (Kandhal et al, 2004).
Dalam hal proses produksi, bagaimana Enterobacter sakazakii dapat sampai pada produk susu formula yang disiapkan secara aseptik masih terus diteliti. Ada kecurigaan bahwa bakteri ini bersifat airborne (mengkontaminasi lewat udara) pada industri susu dan rumah tangga (Kandhal et al, 2004), sehingga diperlukan penanganan tambahan terhadap bakteri ini dalam mekanisme Hazard Analysis Critical Control Point (analisis titik penanganan kritis pada bahaya) di tingkat produksi susu formula.
Di tingkat pengguna rumahan, susu bayi pada umumnya disiapkan dengan proses yang minim pemanasan. Dalam hal ini, susu bayi biasanya hanya dicampur air hangat panas-panas kuku (suhu < 70°C), yang tidak cukup untuk mematikan bakteri ini. Susu bubuk disimpan dalam kaleng, ataupun plastik multi-lapisan pada suhu ruangan (20-27°C) untuk konsumsi hanya 1-4 hari, diasumsikan relatif aman karena kadar airnya yang rendah. Kenyataannya, dalam waktu relatif singkat, bakteri ini mampu menduplikasikan dirinya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Penyimpanan pada suhu dingin merupakan hal yang tidak umum pada produk susu bubuk, begitu pula penggunaan sanitizer yang tidak dimungkinkan. Padahal, pertumbuhan E. sakazakii dilaporkan dapat direduksi dengan penggunaan sanitizer pada produk buah-buahan, apalagi diikuti dengan penyimpanan pada suhu dingin (Kim, Ryu, dan Buechat, 2006). Akibatnya, Enterobakter sakazakii dalam jumlah cukup untuk menyebabkan penyakit (1 juta sel/g produk) pun dikonsumsi oleh bayi. Yang perlu diperhatikan oleh masyarakat adalah:
1. Kontaminasi Enterobacter sakazakii berbahaya bagi bayi usia 0-6 bulan dan merupakan ancaman bagi bayi pada usia 6-12 bulan, terutama bayi lahir prematur atau bayi dengan daya tahan rendah.
2. Tidak perlu cemas karena keberadaan E. sakazakii di dunia dan di Indonesia hanya berada pada kisaran rendah (20%) dari populasi produk susu formula, dapat ditemukan secara sporadis, tidak tergantung dari brand produk tersebut.
3. E. sakazaki banyak pula ditemukan pada produk lainnya seperti keju, daging, hingga sayuran.

Saran yang dapat diikuti:
1. Bila sebelumnya susu bayi cukup dicampur dengan air hangat, maka sekarang cobalah untuk merendam susu bubuk dengan air panas (85-100°C) selama 1-2 menit sebelum ditambahkan air dingin untuk mereduksi jumlah koloni hidup bakteri.
2. Tidak menggunakan produk susu bubuk yang kemasannya telah terbuka cukup lama (lebih dari 8 hari) atau dibeli dalam kemasan yang sudah tidak baik atau bocor.
3. Simpanlah susu bubuk yang telah dibuka kemasannya di dalam lemari pendingin (suhu <5°C) untuk mencegah pertumbuhan mikroba, bukan hanya E. sakazakii.
4. Cucilah bahan makanan yang biasa dimakan mentah dengan sanitiser, bukan hanya air mengalir, untuk mereduksi kontaminasi mikroba pada bahan pangan tersebut.
5. Konsultasikan dengan dokter/tenaga medis terhadap penggunaan susu formula bagi bayi berusia 0-6 bulan, terutama sekali bayi lahir prematur atau yang memiliki daya tahan lemah.
6. Waspada terhadap gejala demam dan diare yang merupakan indikasi infeksi, apapun mikroorganismenya, bukan hanya E. sakazakii.
Bagi industri:
1. Melakukan evaluasi terhadap proses produksi susu formula bayi secara menyeluruh. Hal ini dimungkinkan dengan memasukkan E. sakazakii dalam sistem monitoring, terutama HACCP yang telah ada.
Apa yang terjadi di Indonesia, sebenarnya terjadi pula secara global. Ekspose kontaminasi E. sakazakii pada produk makanan bayi dan susu formula dilakukan oleh Tim Peneliti di IPB hanya merupakan bagian kecil dari riset serupa di seluruh dunia. Semua tentunya dengan asumsi: menciptakan dunia yang lebih baik untuk kita semua di masa yang akan datang. Semoga dengan perkembangan ilmu mikrobiologi, kita akan semakin mengerti dan mampu mencegah patogen-patogen berbahaya dikonsumsi oleh umat manusia. Viva ilmu mikrobiologi.